Jumat, 10 Juni 2016

Penyebab Pendarahan Otak Manusia


Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks karena berfungsi untuk mengendalikan akitivias fisiologi, seperti sistem gerak, detak jantung, ingatan maupun suasana hati. Otak merupakan organ pengendali pusat untuk mengerakkan sistem kerja organ tubuh lainnya. Rusaknya sistem kerja otak, tentunya dapat menganggu sistem kerja tubuh bagian lainnya yang akan berdampak pada gangguan kesehatan saraf, kelumpuhan dan gangguan mental atau pemikiran seseorang. Pecahnya pembuluh akan menyebabkan pendarahan otak. Pendarahan ini mempunyai kaitan erat dengan akibat penyakit stroke yang akan menyebabkan sulit bicara, sulit bergerak, kelumpuhan dan lain sebagainya. Penyakit stroke (brain attack) merupakan salah satu penyakit yang menyerang organ otak. Ada beberapa faktor penyebab perdarahan otak yang paling umum termasuk:
·         Tekanan Darah Tinggi: Penderita tekanan darah tinggi yang tidak segera diatasi dengan cepat merupakan salah satu penyebab terjadinya pendarahan. Kondisi yang seperti ini merupakan kondisi kronis karena tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding-dinding pembuluh darah pada otak.
·         Trauma Kepala: Trauma kepala atau luka yang ada di kepala merupakan kondisi yang menjadi penyebab pendarahan otak. Resiko ini biasanya muncul pada orang yang berusia dibawah 50 tahun.

·         Kelainan Pembuluh Darah: Kelainan pembuluh darah merupakan hal yang muncul sejak lahir dan telah terdiagnosa saat tumbuh menjadi anak-anak. Hal ini disebabkan karena adanya kelemahan pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah akan mengalami kerusakan yang akan berujung pada pendarahan di otak bahkan kematian.
·         Karena Adanya Penyakit Tertentu: Pendarahan otak merupakan salah satu efek yang akan terjadi bila seseorang menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit darah, organ otak, dan organ hati, seperti penyakit anemia, hemophilia, kanker otak, tumor otak, dan penyakit liver.
·         Amyloid Angiopathy: Kondisi ini merupakan kondisi dimana dinding-dinding pembuluh darah yang terkadang mengalami proses penuaan. Hal tersebut akan membuat pendarahan kecil, pendarahan tersebut tidak memberikan gejala apapun yang kemudian akan menjadi pendarahan besar.
·         Aneurysm: Aneurysm merupakan pelemahan pembuluh darah karena adanya pembengkakkan. Hal tersebut akan membuat pembuluh darah menjadi pecah dan pendarahan otak yang akan menjurus terjadinya penyakit stroke.

Gejala-gejala dari perdarahan otak (brain hemorrhage) dapat berbeda-beda. Tergantung pada lokasi perdarahan, keparahan perdarahan, dan jumlah jaringan yang terpengaruh. Gejala-gejala mungkin berkembang secara tiba-tiba atau melalui waktu. Pendarahan mungkin memburuk secara progresif atau terlihat secara tiba-tiba.
·         Sakit kepala parah yang tiba-tiba
·         Serangan-serangan (seizures) dengan tidak ada sejarah serangan-serangan sebelumnya
·         Kelemahan pada lengan atau tungkai
·         Mual atau muntah
·         Kesiap siagaan yang berkurang, kelesuan
·         Perubahan pada penglihatann
·         Kesemutan atau mati rasa
·         Kesulitan berbicara atau mengerti pembicaraan
·         Kesulitan menelan
·         Kesulitan menulis atau membaca
·         kehilangan keseimbangan

Dokter spesialis otak seperti dokter spesialis saraf dapat mendiagnosis pendarahan otak. Apabila otak harus dioperasi, maka dokter akan bekerjasama dengan dokter bedah. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyebab pendarahan otak, tergantung pada kondisi pasien. Sebagai contoh, apabila pasien mulai muntah, penglihatannya menjadi buram, atau hilang kesadaran setelah terjatuh atau terlibat dalam kecelakaan bermotor, unit gawat darurat akan menyatakan cedera otak sebagai diagnosis awal. Apabila pasien tidak dapat berbicara dengan jelas, kehilangan kekuatan pada lengan, atau menjadi lumpuh, maka dapat dipastikan pasien mengalami pendarahan otak akibat stroke. Salah satu cara terbaik untuk mendiagnosis pendarahan otak adalah dengan menggunakan pemindaian CT, yang dapat mengambil gambar dari berbagai bagian otak.

Pengobatan untuk pendarahan otak dapat beragam, tergantung pada seberapa parah pendarahan, letak pendarahan, kondisi pasien secara umum, dan lain-lain. Mengobati pendarahan secepat mungkin yaitu dalam tiga jam setelah timbulnya gejala akan meningkatkan kemungkinan hasil yang lebih baik. Biasanya, pengobatan yang pertama dilakukan adalah operasi. Operasi bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mencegah agar arteri tidak menjadi lebih lemah. Operasi juga dapat dilakukan pada pembuluh darah yang rusak. Apabila pasien bukanlah kandidat yang baik untuk menjalani operasi, langkah selanjutnya adalah memperlambat pendarahan atau menangani gejalanya, seperti sakit kepala. Langkah pencegahan juga disarankan, terutama bagi pasien yang berisiko terkena hipertensi dan aneurisma. Langkah pencegahan ini seperti tidak merokok, mengikuti pola makan dengan kadar lemak dan kolesterol yang rendah, berolahraga, dan menjaga agar tekanan darah tidak tinggi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar