Gegar otak merupakan
keadaan serius yang melibatkan otak dan susunan saraf pusat. Gegar otak umumnya
disebabkan karena guncangan atau benturan di bagian kepala yang biasanya
diikuti dengan perasaan mual, pusing, denyut nadi melemah, pernapasan melambat,
serta hilangnya kesadaran untuk beberapa saat. Otak merupakan organ yang sangat
halus, namun terlindung dengan baik di dalam rongga yang keras (tengkorak). Di
dalam rongga ini, otak dikelilingi oleh cairan yang encer, yakni getah otak dan
sumsum tulang belakang. Jalinan jaringan-jaringan halusnya membantu agar otak
tetap berada di tempatnya. Namun ini mudah sekali tersentak atau hancur karena
pukulan yang keras. Suatu rudapaksa pada otak mungkin akan mengakibatkan banyak
kerusakan di dalam otak dan ini tercermin dari keadaan hilangnya kesadaran
secara tiba-tiba, shock, rasa mual, serta tidak jarang disertai dengan
kejang-kejang.
Penyebab seseorang bisa mengalami gegar otak adalah adanya
benturan keras pada kepala dan leher atau tubuh bagian atas. Benturan tersebut
bisa membuat otak terdorong ke belakang dan kemudian maju dengan kuat dan
membentur tulang kepala bagian dalam. Benturan tersebut biasanya terjadi pada
sebuah kecelakaan. Berikut adalah gejala gegar
otak:
·
Sakit kepala.
·
Mual dan muntah.
·
Merasa kebingungan.
·
Penglihatan kabur.
·
Sensitif terhadap cahaya atau suara.
·
Kesulitan untuk berkonsentrasi.
·
Kehilangan ingatan tentang peristiwa sebelum benturan
maupun ingatan tepat setelah terjadi gegar otak.
·
Mengalami masalah keseimbangan tubuh.
·
Telinga berdenging.
·
Tiba-tiba cara bicara menjadi cadel.
·
Perubahan perilaku.
Segera cari bantuan medis jika Anda mengetahui seseorang
mengalami kondisi seperti:
·
Demam.
·
Keluar cairan atau darah dari hidung atau telinga.
·
Kejang.
·
Tidak bisa menggerakkan bola mata.
·
Mengalami kelemahan otot, baik pada kedua sisi tubuh
maupun salah satu sisi.
·
Ukuran pupil mata tidak sama antara mata yang satu
dengan mata yang lainnya.
·
Muntah yang terus berulang.
·
Kesulitan untuk berjalan atau mengalami masalah
keseimbangan.
·
Kebingungan yang tidak kunjung hilang.
·
Kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama atau bahkan
koma.
Gegar otak dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat
keparahannya, yaitu tingkat ringan, sedang, dan berat. Selain dilihat dari
faktor kehilangan kesadaran, keparahan gegar otak juga dapat dilihat dari
bagaimana seseorang kehilangan keseimbangan, serta kehilangan ingatan
atau amnesia. Berikut gambaran tentang jenis-jenis gegar otak:
·
Gegar otak ringan. Gejala berlangsung kurang dari
lima belas menit. Penderita tidak mengalami kehilangan kesadaran.
·
Gegar otak sedang. Gejala dapat bertahan lebih dari lima
belas menit. Penderita juga tidak mengalami kehilangan kesadaran.
·
Gegar otak berat. Seseorang yang pingsan, bahkan hanya
untuk beberapa detik, dapat dikategorikan mengalami gegar otak berat.
Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan jika Anda melihat
seseorang ada yang gegar otak atau
Anda sendiri yang mengalami cedera kepala.
·
Jika kepala Anda terbentur dengan keras, segera
hentikan aktivitas dan duduklah dengan tenang. Hindari mengulangi aktivitas
yang menyebabkan gegar otak di hari yang sama. Hal ini karena otak membutuhkan
waktu untuk pulih. Gegar otak kedua dapat terjadi bila setelah gegar otak
pertama Anda tetap melakukan aktivitas. Bila hal itu terjadi, gejala gegar otak
dapat berlanjut untuk waktu yang lama.
·
Jika gegar otak terjadi pada anak, diperlukan
pengawasan orang dewasa untuk melihat apakah ada perubahan perilaku. Pengawasan
dilakukan minimal pada hari pertama karena anak mungkin sulit mengungkapkan apa
yang dialaminya.
·
Jangan memberikan obat tanpa resep dokter, terutama
yang mengandung aspirin karena dapat menyebabkan perdarahan.
·
Segera periksakan kondisi ke klinik atau rumah sakit.
·
Baik anak-anak maupun orang dewasa, sebaiknya ikuti
petunjuk dokter mengenai kapan sebaiknya kembali melakukan aktivitas fisik.
Anak-anak yang tidak pulih dari gejala gegar otak secara sempurna
dapat mengalami sakit kepala selama berminggu-minggu atau bahkan
berbulan-bulan. Dengan mengikuti cara pemulihan yang benar, seseorang yang
pernah mengalami gegar otak dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar