Sabtu, 11 Juni 2016

Apa itu Gegar Otak?


Gegar otak merupakan keadaan serius yang melibatkan otak dan susunan saraf pusat. Gegar otak umumnya disebabkan karena guncangan atau benturan di bagian kepala yang biasanya diikuti dengan perasaan mual, pusing, denyut nadi melemah, pernapasan melambat, serta hilangnya kesadaran untuk beberapa saat. Otak merupakan organ yang sangat halus, namun terlindung dengan baik di dalam rongga yang keras (tengkorak). Di dalam rongga ini, otak dikelilingi oleh cairan yang encer, yakni getah otak dan sumsum tulang belakang. Jalinan jaringan-jaringan halusnya membantu agar otak tetap berada di tempatnya. Namun ini mudah sekali tersentak atau hancur karena pukulan yang keras. Suatu rudapaksa pada otak mungkin akan mengakibatkan banyak kerusakan di dalam otak dan ini tercermin dari keadaan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba, shock, rasa mual, serta tidak jarang disertai dengan kejang-kejang.

Penyebab seseorang bisa mengalami gegar otak adalah adanya benturan keras pada kepala dan leher atau tubuh bagian atas. Benturan tersebut bisa membuat otak terdorong ke belakang dan kemudian maju dengan kuat dan membentur tulang kepala bagian dalam. Benturan tersebut biasanya terjadi pada sebuah kecelakaan. Berikut adalah gejala gegar otak:
·         Sakit kepala.
·         Mual dan muntah.
·         Merasa kebingungan.
·         Penglihatan kabur.
·         Sensitif terhadap cahaya atau suara.
·         Kesulitan untuk berkonsentrasi.
·         Kehilangan ingatan tentang peristiwa sebelum benturan maupun ingatan tepat setelah terjadi gegar otak.
·         Mengalami masalah keseimbangan tubuh.
·         Telinga berdenging.
·         Tiba-tiba cara bicara menjadi cadel.
·         Perubahan perilaku.

Segera cari bantuan medis jika Anda mengetahui seseorang mengalami kondisi seperti:
·         Demam.
·         Keluar cairan atau darah dari hidung atau telinga.
·         Kejang.
·         Tidak bisa menggerakkan bola mata.
·         Mengalami kelemahan otot, baik pada kedua sisi tubuh maupun salah satu sisi.
·         Ukuran pupil mata tidak sama antara mata yang satu dengan mata yang lainnya.
·         Muntah yang terus berulang.
·         Kesulitan untuk berjalan atau mengalami masalah keseimbangan.
·         Kebingungan yang tidak kunjung hilang.
·         Kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama atau bahkan koma.

Gegar otak dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu tingkat ringan, sedang, dan berat. Selain dilihat dari faktor kehilangan kesadaran, keparahan gegar otak juga dapat dilihat dari bagaimana seseorang kehilangan keseimbangan, serta kehilangan ingatan atau amnesia. Berikut gambaran tentang jenis-jenis gegar otak:
·         Gegar otak ringan. Gejala berlangsung kurang dari lima belas menit. Penderita tidak mengalami kehilangan kesadaran.
·         Gegar otak sedang. Gejala dapat bertahan lebih dari lima belas menit. Penderita juga tidak mengalami kehilangan kesadaran.
·         Gegar otak berat. Seseorang yang pingsan, bahkan hanya untuk beberapa detik, dapat dikategorikan mengalami gegar otak berat.

Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan jika Anda melihat seseorang ada yang gegar otak atau Anda sendiri yang mengalami cedera kepala.
·         Jika kepala Anda terbentur dengan keras, segera hentikan aktivitas dan duduklah dengan tenang. Hindari mengulangi aktivitas yang menyebabkan gegar otak di hari yang sama. Hal ini karena otak membutuhkan waktu untuk pulih. Gegar otak kedua dapat terjadi bila setelah gegar otak pertama Anda tetap melakukan aktivitas. Bila hal itu terjadi, gejala gegar otak dapat berlanjut untuk waktu yang lama.
·         Jika gegar otak terjadi pada anak, diperlukan pengawasan orang dewasa untuk melihat apakah ada perubahan perilaku. Pengawasan dilakukan minimal pada hari pertama karena anak mungkin sulit mengungkapkan apa yang dialaminya.
·         Jangan memberikan obat tanpa resep dokter, terutama yang mengandung aspirin karena dapat menyebabkan perdarahan.
·         Segera periksakan kondisi ke klinik atau rumah sakit.
·         Baik anak-anak maupun orang dewasa, sebaiknya ikuti petunjuk dokter mengenai kapan sebaiknya kembali melakukan aktivitas fisik. Anak-anak yang tidak pulih dari gejala gegar otak secara sempurna dapat mengalami sakit kepala selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Dengan mengikuti cara pemulihan yang benar, seseorang yang pernah mengalami gegar otak dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar