Sabtu, 11 Juni 2016

Apa Itu Cedera Kepala?


Cedera pada otak dapat terjadi dalam dua bentuk secara garis besar yaitu adanya perdarahan otak atau adanya memar otak yang menyebabkan pembengkakan jaringan otak. Keduanya merupakan keadaan yang berat dan membutuhkan penanganan segera. Namun bila dibandingkan antara keduanya lebih seksama, maka sebenarnya perdarahan otak akibat trauma lebih tidak rumit dalam penanganan dan tindakan operasinya dibandingkan dengan pembengkakan otak. Dari segi kesembuhan, maka untuk perdarahan otak khususnya di atas selaput otak (epidural hematom) dan di bawah selaput otak (subdural hematom), setelah dilakukan tindakan operasi pengambilan darah dan penghentian sumber darah, maka kondisi pasien cenderung cepat pulih beberapa hari sesudahnya. Pasien kemudian bisa pulang 5 hari atau seminggu sesudah operasi. Namun untuk memar atau pembengkakan otak, masalahnya akan menjadi lebih rumit.

Cedera kepala yang mengakibatkan pembengkakan otak adalah cedera kepala yang berat. Begitu beratnya cedera kepala tersebut sehingga tulang kepala yang cukup keras tidak mampu melindungi otak di dalamnya. Ancaman jiwa terjadi karena pembengkakan otak dapat mengakibatkan herniasi batang otak, yaitu suatu keadaan dimana bagian otak yang bengkak kemudian mendesak batang otak yang kemudian akan menyebabkan kematian. Batang otak adalah struktur paling vital otak yang terletak di bagian tengah di dalam kepala yang berfungsi untuk mengatur fungsi hidup manusia (fungsi pernafasan dan fungsi jantung). Penanganan memar atau bengkak otak biasanya diawali dengan obat-obatan dan segala usaha untuk mencegah pembengkakan bertambah yang dapat mengakibatkan herniasi batang otak.
Apabila keadaan sudah sangat mengancam dan obat-obatan tidak bisa mengatasi maka tindakan operasi dekompresi harus dilakukan. Tujuan operasi adalah membuka tulang kepala dan selaput otak sehingga memberikan ruang tambahan untuk otak yang bengkak, dan mencegah terjadinya herniasi. Setelah tindakan operasi, pasien masih harus dibantu dengan obat-obatan untuk mencegah pertambahan bengkak otak dan kesedaran pasien juga tidak langsung pulih.

Luka pada kepala adalah penyebab utama dari cedera kepala. Luka bisa didapatkan dari berbagai macam situasi, seperti jatuh, tabrakan lalu lintas, kecelakaan di rumah atau di tempat kerja, dan penganiayaan. Di Amerika Serikat, penyebab umum cedera kepala adalah jatuh dan kecelakaan lalu lintas. Anak-anak yang menderita cedera kepala biasanya balita yang belajar berjalan, seringkali mereka tersandung oleh sesuatu atau kehilangan keseimbangan yang menyebabkan jatuh dan cedera kepala. Ketika mereka ditinggal tanpa pengawasan di tempat bermain, anak-anak juga berada dalam resiko terjatuh karena sesuatu atau kecelakaan lain yang menyebabkan cedera kepala. Kegiatan olahraga dapat juga menyebabkan cedera kepala. Bersepeda, basket, bola kasti (baseball), softball, dan sepak bola merupakan kegiatan yang menyebabkan cedera otak berat. Statistik menunjukkan bahwa kegiatan atau kendaraan rekreasi seperti mini-bike, go-kart, dan dune buggies juga dapat menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan cedera kepala ringan atau berat.

Gejala berikut menunjukkan adanya cedera kepala serius yang memerlukan penanganan medis segera:
·         Penurunan kesadaran
·         Perdarahan
·         Laju pernafasan menjadi lambat
·         Linglung
·         Kejang
·         Patah tulang tengkorak
·         Memar di wajah atau patah tulang wajah
·         Keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga (baik cairan jernih maupun berwarna kemerahan)
·         Sakit kepala (hebat)
·         Hipotensi (tekanan darah rendah)
·         Mudah mengantuk
·         penglihatan kabur

Perawatan cedera kepala di rumah sakit biasanya meliputi:
·         Obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit kepala.
·         Tidak boleh makan dan minum sampai diizinkan dokter.
·         Obat anti muntah untuk setiap kali mual atau muntah.
·         Jika penderita mengalami sakit pada leher, pemeriksaan leher dengan X-ray mungkin akan dilakukan.
·         CT-Scan mungkin juga diperlukan.
·         Untuk kasus cedera kepala ringan, biasanya penderita tidak memerlukan rawat inap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar