Minggu, 12 Juni 2016

Bahaya Benturan pada Kepala


Aktivitas sehari-hari, terutama saat berkendara, bisa menimbulkan risiko pada anak. Misalnya anak mengalami benturan pada kepala akibat kurangnya perlindungan atau kurangnya perhatian orang tua terhadap faktor keamanan si kecil. Benturan keras dapat menimbulkan risiko cedera kepala yang cukup serius. Jika ini yang terjadi pada si kecil, trauma pada kepala perlu diawasi dalam 24 jam hingga 72 jam pertama. Ini penting karena anak bisa saja mengalami gegar otak, yang gejalanya bisa langsung muncul atau tidak langsung muncul hingga 72 jam setelah kejadian. Respons terhadap suatu cedera pada otak anak berbeda dengan dewasa. Struktur anatomis anak belum cukup umur dan fisiologi otak anak berbeda dengan dewasa. Karenanya, orangtua perlu mengenali gejala yang harus diwaspadai jika terjadi cedera kepala pada anak. Orang tua tidak perlu panik jika benturan keras menimbulkan benjol, memar, berdarah pada kepala anak. Tanda-tanda ini belum pasti menunjukkan kondisi gegar otak. Tetapi lebih dikarenakan adanya pendarahan di kulit kepala. Meski begitu, bukan berarti orangtua tidak waspada. Cedera kepala pada anak harus terus di awasi. Waspadai jika muncul gejala seperti di bawah ini pada anak:
·         Tidak sadarkan diri atau suka bengong.
·         Gelisah atau kejang.
·         Muntah atau sakit kepala.
·         Bicara atau penglihatan terganggu.
·         Tangan atau kaki tiba-tiba lumpuh atau berkurang aktivitasnya.
·         Pada bayi, cenderung lebih cengeng atau lebih banyak tidur.
·         Keluarnya darah atau cairan otak dari hidung, mulut, atau telinga.
Berikut ini adalah dampak dan juga efek buruk dari benturan pada kepala yang sering kali muncul pada beberapa kasus dan juga pasien:
·         Dapat meningkatkan resiko epilepsi

Epilepsi merupakan salah satu jenis penyakit yang secara pasti tidak diketahui penyebab utamanya. Banyak yang mengatakan bahwa epilepsi atau yang lebih sering di kenal dengan sebutan ayan ini adalah penyakit dan juga gejala yang menurun dan biasanya terjadi karena gangguan syaraf. Apapun penyebabnya, ternyata salah satu hal yang dapat menyebabkan gejala epilepsi atau ayan semakin mudah muncul adalah karena kepala pasien tersebut terbentur. Hal ini berhubungan dengan trauma dan juga gangguan yang terjadi pada otak ketika pasien terbentur, apalagi terbentur dengan sangat keras. Pasien akan mengalami kejang–kejang, dan bukan tidak mungkin akan memilki gejala ayan atau epilepsi yang menetap.
·         DAI (Diffuse Axonal Injury)

DAI atau Diffuse Axonal Injury adalah sebuah istilah yang menggambarkan gejala pasca traumatik yang terjadi ketika seseorang mengalmai benturan pada kepala, baik keras maupun ringan di kepala. Bentuk DAI ini berbeda–beda setiap orang. Ada orang yang mengalami DAI karena benturan ringan saja, dan mungkin saja ada orang yang mengalami benturan yang sangat keras, namun tidak mengalami DAI. Secara umum, gejala pasca traumatik atau DAI ini memilki gejala–gejala yang sudah pernah disebutkan sebelumnya, seperti gejala perubahan emosi dan gangguan emosi, rasa pusing dan juga gejala sakit kepala yang menetap, dan juga kemungkinan terjadinya peningkatan gejala ayan atau epilepsi.
·         Kehilangan kesadaran

Salah satu hal yang paling umum terjadi ketika seseorang mengalami benturan di kepala adalah kehilangan kesadaran atau mengalami pingsan. Namun demikian, kejadian benturan di kepala tidak selalu berujung pada kehilangan kesadaran. Kebanyakan dampak bahaya kehilangan kesadaran ini hanya terjadi pada mereka yang mengalami benturan keras di kepala, yang dapat menyebabkan gegar otak. Contoh dari benturan keras ini adalah kepala yang terbentur aspal ketika terjatuh dari sepeda motor. Kehilangan kesadaran akibat benturan pada kepala juga bervariasi, ada yang berupa gejala pingsan biasa, yang dalam rentang waktu dibawah satu jam sudah bisa sadarkan diri, namun beberapa kasus yang berat, benturan keras di kepala dapat menyebabkan seseorang mengalami koma dalam waktu yang cukup panjang.
·         Pendarahan pada bagian otak

Dampak lainnya yang berbahaya akibat terjadinya benturan di kepala adalah terjadinya pendarahan pada bagian otak. Pendarahan pada bagian otak sifatnya relative, yang artinya tidak semua orang mengalami benturan keras di otak akan mengalami pendarahan di otaknya. Biasanya, mereka yang memiliki bakat hemophilia akan lebih mudah mengalami pendarahan di otak ketika terbentur. Pendarahan pada otak ini akan menyebabkan kepala menjadi sering terasa sakit dan juga pusing (penyebab sakit kepala), disertai penurunan kemampuan otak, bisa jadi dari kemampuan kognitif dan juga persepsei, atau penurunan kemampuan organisasi dan juga gerakan tubuh yang menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar